UNDAS.ID, Samarinda – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Tutus Banjar Asli (TABAS) Kalimantan Timur (Kaltim), Subhan Noor, meluapkan rasa syukur atas pengakuan yang diberikan Kesultanan Banjar kepada organisasi masyarakat (ormas) yang dipimpinnya di Benua Etam. Pengakuan ini meneguhkan TABAS sebagai ormas budaya yang lahir dan besar di tanah Banjar.
Subhan Noor menuturkan, TABAS yang dulunya diramalkan karam, kini telah berlayar jauh dan diakui oleh para Raja dan Sultan se-Nusantara serta masyarakat adat di berbagai daerah. Ia menekankan bahwa pengakuan ini bukan karena kehebatan individu, melainkan hasil perjuangan bersama dalam menjaga dan melestarikan budaya Banjar.
“Ini adalah hasil dari doa dan kebersamaan kita semua. Tutus Banjar Asli kini diakui sebagai anggota kehormatan di antara persatuan para Raja, Sultan, serta pemangku adat se-Nusantara,” ujar Subhan Noor dengan penuh rasa syukur.
Status anggota kehormatan ini memperkuat posisi TABAS sebagai ormas yang berkomitmen melestarikan budaya dan tradisi Banjar. Pengakuan ini juga mencerminkan dukungan kuat dari masyarakat adat dan pejabat daerah, yang turut mengapresiasi upaya TABAS dalam mempertahankan nilai-nilai budaya.
Diharapkan pengakuan dari Kesultanan Banjar ini dapat menginspirasi ormas-ormas lain untuk terus berjuang dalam melestarikan warisan budaya masing-masing. Subhan Noor mengajak seluruh anggota TABAS untuk terus bersatu dan berkontribusi demi kemajuan bersama.
“Kita dikenal bukan karena hebatnya kita, tapi karena perjuangan kita menjaga dan melestarikan budaya kita,” tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, TABAS siap melangkah lebih jauh dalam mempromosikan budaya Banjar di kancah nasional dan internasional.
“Rakat badingsanak kada cuman pandir di muntung haja, tapi harus jua dari hati nang tulus. Ayo kita kayuh baimbai jukung kita ini biar sama sama kita sampai di tujuan,” pesannya dalam bahasa Banjar. (red)