Juni16 , 2025

    Achmad Junaidi, Si Lamak Jadi Semangat Baru Perfilman Kaltim

    Related

    Fisichella Wardhani Juara HDC 2025 Samarinda, Cetak Sejarah Pembalap Wanita

    UNDAS.ID, Samarinda — Fisichella Kusuma Wardhani, pembalap wanita asal...

    HDC 2025 Samarinda, Promo, Test Ride & Live Music Siap Meriahkan Event

    UNDAS.ID, Samarinda - Akhir pekan ini, atmosfer Kota Samarinda...

    Astra Motor Kaltim 2 Pangkas Emisi Karbon Lewat Solar PV, Ini Dampaknya

    UNDAS.ID, Samarinda - Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap energi...

    Share

    UNDAS.ID, Samarinda – Film lokal Kalimantan Timur berjudul Si Lamak: Karamat di Kampung Tuha berhasil menarik perhatian publik sejak penayangan perdananya pada 8 Mei 2025 di Wisma Citra Cinema. Minat penonton yang tinggi membuat film ini resmi diperpanjang masa tayangnya hingga 13 Mei 2025. Antusiasme ini menjadi angin segar bagi sineas Kaltim, termasuk pengelola Temindung Creative Hub, yang turut memfasilitasi pemutaran film tersebut.

    Kata kunci seperti Film Si Lamak, penayangan diperpanjang, Wisma Citra Cinema, sineas Kaltim, Temindung Creative Hub menandai kebangkitan gairah industri perfilman daerah yang selama ini minim ruang tayang.

    Produser dan pemeran utama, Achmad Junaidi, mengaku bersyukur atas respon hangat masyarakat.

    “Alhamdulillah, sudah dua hari berjalan lancar. Kita menargetkan 1000 penonton dan ternyata minatnya tinggi, jadi kita tambah dua hari lagi sampai tanggal 13 Mei 2025,” ujarnya di sela kegiatan di Wisma Citra Cinema.

    Film yang mengangkat kearifan lokal ini menjadi bukti bahwa karya sineas daerah bisa bersaing dan diapresiasi publik. Terlebih, pemutaran dilakukan secara mandiri melalui sinergi antara pelaku industri kreatif dan Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, khususnya bidang ekonomi kreatif.

    “Dengan fasilitas yang ada, kami berharap ke depan bisa semakin lengkap. Ini jadi pembelajaran dan semangat untuk terus berkembang,” tambah Junaidi. Ia menekankan pentingnya distribusi yang inklusif agar film daerah tidak hanya berhenti di tahap produksi.

    Lebih dari sekadar hiburan, Si Lamak disebut Junaidi sebagai pemicu semangat sineas lokal lainnya.

    “Ini bukti bahwa karya kita layak diapresiasi. Kalau ingin memasyarakatkan film, maka harus ada ruang dan dukungan agar bisa diterima lebih luas,” pungkasnya. (red)

    Facebook Comments Box
    spot_img