UNDAS.ID, Jakarta – Mobilitas penduduk antarprovinsi atau yang dikenal sebagai migrasi internal menjadi cerminan nyata dinamika sosial dan ekonomi Indonesia. Fenomena merantau—yakni perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain—terus berkembang seiring meningkatnya urbanisasi, pembangunan infrastruktur, serta harapan akan kualitas hidup yang lebih baik di tempat tujuan.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan “Statistik Migrasi Indonesia” edisi Juli 2023 mencatat lonjakan migrasi risen—yakni penduduk yang dalam lima tahun terakhir berpindah tempat tinggal ke provinsi lain. Fenomena ini menunjukkan bagaimana berbagai provinsi di Indonesia menjadi magnet baru bagi para pencari peluang.
Berikut lima daerah tujuan rantau paling populer di Indonesia berdasarkan data terbaru:
1. Jawa Tengah
Menempati urutan pertama, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah migran risen terbanyak, yaitu sebanyak 778.524 jiwa dalam lima tahun terakhir. Biaya hidup yang relatif terjangkau, kemajuan infrastruktur, serta peluang kerja dan pendidikan di kota-kota seperti Semarang dan Solo menjadikan provinsi ini sangat menarik bagi para perantau. Urbanisasi dari desa ke kota juga menjadi pendorong utama tren ini.
2. Jawa Barat
Dengan 716.469 jiwa migran risen, Jawa Barat menjadi tujuan kedua paling diminati. Kedekatannya dengan DKI Jakarta, serta dominasi sektor industri di kota-kota seperti Bekasi, Karawang, dan Bandung menjadikan provinsi ini sebagai alternatif tempat tinggal yang lebih ekonomis namun tetap dekat dengan pusat aktivitas ekonomi nasional.
3. DKI Jakarta
Sebagai ibu kota negara, Jakarta tetap menjadi magnet kuat meskipun dihadapkan pada tantangan seperti kemacetan dan biaya hidup tinggi. Pada 2022, tercatat sekitar 200 ribu jiwa merupakan migran risen, sementara jumlah migran seumur hidup mencapai 3,3 juta jiwa. Beragam peluang di sektor jasa, teknologi, dan pemerintahan menjadikan Jakarta tetap menjadi primadona.
4. Sumatra Utara
Dengan jumlah migran risen mencapai 182.153 jiwa, Sumatra Utara, khususnya Kota Medan, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Indonesia. Peluang kerja di sektor perdagangan, perkebunan kelapa sawit, serta kuatnya ikatan kekerabatan dan budaya Batak menjadikan provinsi ini salah satu tujuan utama merantau.
5. Sulawesi Selatan
Provinsi ini mencatat 155.301 jiwa migran risen, dengan Makassar sebagai poros utama migrasi. Pertumbuhan pesat sektor maritim dan logistik, termasuk pengembangan Makassar New Port, menjadikan provinsi ini sebagai titik distribusi penting di Indonesia timur. Peluang kerja yang meningkat turut mendorong arus masuk para pendatang.
Cerminan Mobilitas dan Harapan
Migrasi internal tidak hanya soal berpindah tempat tinggal, tetapi juga menggambarkan semangat masyarakat Indonesia dalam mencari kehidupan yang lebih baik. Setiap provinsi menawarkan potensi dan peluang yang berbeda, mencerminkan betapa beragamnya dinamika sosial dan ekonomi di Nusantara. (red)