Memanfaatkan kemajuan teknologi secara konstruktif menjadi jurus Dispora Kaltim menghadapi perkembangan teknologi untuk membudayakan olahraga.
DI lingkup olahraga masyarakat, tantangannya bersifat kecepatan dan kemenarikan pesan moral gaya hidup sehat kepada publik generasi z dan alpha. Lingkup ini
menghubungkan olahraga dengan ranah gaya hidup, pariwisata, fashion, budaya, dan pengembangan komunitas serta pusat-pusat kebugaran, terutama di masyarakat perkotaan.
Digitalisasi teknologi generasi 4.0 akan mempercepat kemajuan yang serba terbuka lebar. “Hal-hal yang berhubungan dengan sport promotion dan sport marketing untuk berbagai sarana dan prasarana serta jasa olahraga yang tumbuh di era disrupsi,” papar Koordinator Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga, Bidang Pembudayaan Olahraga, Dispora Kaltim, Suriani.
Baginya, digitalisasi teknologi bisa mempermudah untuk berbagai urusan, mempercepat proses, dan menyederhanakan berbagai mekanisme yang rumit. Namun demikian layar ponsel atau komputer/laptop tidak dapat secara serta merta menggantikan fungsi kontrol bagi kebutuhan gerak dalam aktivitas olahraga.
Gerak fisik untuk urusan pekerjaan, menurut Suriani, dapat terdisrupsikan melalui perangkat teknologi yang menjadikan pekerjaan lebih ringan. Aktivitas fisik untuk olahraga tentu tidak bisa digantikan dengan menciptakan sensasi bermain secara virtual.
Dalam dunia virtual bentuk permainan olahraga bisa didesain sangat menarik dan menantang tanpa ada risiko cedera, tetapi bermain di dunia nyata di lapangan. “Anak Indonesia bukan saja mendapatkan suasana gembira, tetapi juga menjadi sehat dan bugar,” pungkas Suriani. (tim/adv)