UNDAS, SAMARINDA – Proses pengumpulan data untuk SDI 2024 dilakukan Kemenpora. Dari 10 kabupaten/kota di Benua Etam, 5 diantaranya menjadi sampel. Kata Suriani, Koordinator Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga, Bidang Pembudayaan Olahraga, Dispora Kaltim, Kemenpora menggunakan 3 instrumen pengumpul data SDI.
Pertama metode tes performa. Kedua format isian terbuka. Ketiga skala/angket. “Tes ini digunakan untuk mengumpulkan data kebugaran. Instrumen yang digunakan adalah MFT (Multistage Fitness Test, Red.),” katanya.
Suriani menjelaskan, MFT adalah sebuah tes lapangan untuk menaksir kapasitas aerobik maksimal (vo2max) seseorang. Baik pada usia anak, remaja, maupun dewasa. “Termasuk pada atlet,” ujarnya.
Selain itu, Suriani mengungkapkan, untuk mengumpulkan data SDM Olahraga, Ruang Terbuka, dan Performa, digunakan format isian terbuka. Sementara untuk mengumpulkan data 5 dimensi lain seperti Literasi Fisik, Partisipasi, Perkembangan Personal, Kesehatan, dan Ekonomi, digunakan skala/angket.
“Keseluruhan instrumen tersebut sudah diuji validitas, reliabilitas, dan aplikabilitasnya melalui serangkaian ujicoba di lapangan,” jelasnya.
Sebagai informasi, 5 kabupaten/kota yang dipilih jadi sampel adalah Balikpapan, Bontang, Kukar, Paser, dan Kutim. Suriani menjelaskan, di Balikpapan, pengukuran SDI 2024 dilakukan di Balikpapan Tengah. Tepatnya di Karang Jati. Di Bontang, Kanaan dipilih sebagai sampel. Di Kukar, ada dua tempat. Pertama di Marang Kayu tepatnya di Bunga Putih. Tempat kedua di Loa Kulu, di Sungai Payang.
Di Paser, sampel diambil di Long Ikis, Batu Engau, Tajur. “Terakhir di Kutim. Itu di Bengalon. Tepatnya di Tepian Indah,” tutupnya. (tim/adv)