Maret21 , 2025

    Partisipasi Laki-Laki Tinggi di Olahraga

    Related

    Puluhan Bikers Wanita Ramaikan Scoopy Girl’s Day Out, Ngabuburit Jadi Makin Berkesan

    UNDAS.ID, Samarinda – Memasuki pertengahan bulan suci Ramadan, Astra...

    Hangatnya Buka Puasa Bersama Astra Motor Kaltim 2, Sinergitas dengan Media Kian Erat!

    UNDAS.ID, Samarinda – Dalam rangka mempererat hubungan dengan insan...

    Honda Premium Matic Day 2024, Suguhan Sensasi Berkendara Mewah

    UNDAS.ID, Samarinda – Astra Motor Kaltim 2 kembali menghadirkan...

    Ramadhan Bikers Honda 2024, Berbagi Kebahagiaan di Bulan Suci

    UNDAS.ID, Samarinda – Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian di...

    Share

    UNDAS, SAMARINDA – Koordinator Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga, Bidang Pembudayaan Olahraga, Dispora Kaltim, Suriani, mengungkapkan tingkat partisipasi aktif laki-laki di olahraga mencapai 32 persen. Tak hanya berlaku untuk anak, tetapi juga remaja dan dewasa.

    Banner Dispora Kaltim (1)

    “Laporan SDI 2023 Kemenpora menyatakan demikian. Sementara perempuan hanya 18,7 persen. Ada selisih angka partisipasi sebesar 13,3 persen antara laki-laki an perempuan,” tuturnya.

    Bagi Suriani, partisipasi perempuan ke ranah publik termasuk dalam olahraga perlu terus ditingkatkan. Selain alasan keadilan dan kesetaraan, partisipasi perempuan dalam olahraga berdampak positif bagi kualitas kehidupannya.

    Sebab, sudah banyak bukti empirik yang menunjukkan bahwa partisipasi dalam olahraga berdampak positip bagi kesehatan fisik dan kesejahteraan psikis. Namun begitu, masih saja tingkat partisipasi perempuan dalam olahraga tergolong rendah.

    “Artinya, perlu ada intervensi kebijakan yang lebih afirmatif guna mengurangi kesenjangan tersebut,” sebut Suriani.

    Rendahnya tingkat partisipasi pada gilirannya berdampak pada rendahnya kebugaran jasmani. Laporan SDI 2023 menyebut tingkat kebugaran jasmani usia 10-60 tahun yang masuk kategori baik/lebih sebesar 4,18 persen, menurun 1,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Tentu hal tersebut berkaitan erat dengan rendahnya aktivitas fisik masyarakat. Semakin rendah tingkat aktivitas fisik, maka semakin rendah pula kebugaran jasmani masyarakat,” tutupnya. (tim/adv)

    Facebook Comments Box
    spot_img