UNDAS.ID, Tanah Laut – Tim Monitoring dan Evaluasi Pusat Pendidikan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK) KLHK melakukan kunjungan ke lokasi penanaman pohon dalam Program Climate Innovation Generation Program (CIGPRO) di Desa Guntung Besar, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program FOLU Net Sink 2030 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendukung keberlanjutan lingkungan.
Pada kunjungan ini, tim KLHK melihat langsung tanaman yang telah ditanam, terdiri dari berbagai jenis seperti lengkeng, alpukat, jambu air, ilang-ilang, dan pinang. Sebagian besar tanaman tumbuh dengan baik, mencapai tingkat keberhasilan 95%, meskipun ada beberapa tanaman yang mati akibat kendala cuaca panas yang ekstrim.
Lokasi penanaman pohon ini juga dilengkapi dengan embung yang diproyeksikan akan menjadi lokasi wisata alam dengan rerimbunan alami pohon, yang akan memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian alam.
Kunjungan ini diterima dan didampingi oleh tim CIGPRO Kalimantan Selatan serta pengurus Bumdes Guntung Besar sebagai pengelola lokasi. Yamadipati, pelaksana CIGPRO di lapangan, menjelaskan bahwa melalui gerakan “Tanam dan Asuh Pohon,” tim CIGPRO berperan dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam pemilihan bibit, penanaman, hingga perawatan tanaman secara berkelanjutan.
“Gerakan Tanam dan Asuh Pohon ini merupakan satu dari 80 inovasi lingkungan yang terpilih setelah melalui seleksi ketat oleh tim KLHK. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan masyarakat agar program ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Yamadipati.
Dalam kesempatan tersebut tim monitoring dan evaluasi KLHK memberikan saran dan masukan terkait pencapaian dan tantangan dalam pelaksanaan program ini. Semua sepakat bahwa keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang terlibat.
Darko Diwaryanto, ketua Tim Monitoring dan Evaluasi sangat mengapresiasi upaya tim CIGPRO yang melibatkan unsur masyarakat lokal, pemerintah daerah, media maupun akademisi dalam Gerakan Tanam dan Asuh Pohon.
“Keberlanjutan program ini sangat bergantung kepada masyarakat selaku penerima dampak. Kami berharap kerjasama pentahelix yang sudah dilaksanakan dapat terus ditingkatkan” ujar Darko.
Terpisah, Adi Rahmani, Kabid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DPRKPLH Kab. Tanah Laut turut mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Program CIGPRO melalui Gerakan Tanam dan Asuh Pohon di Desa Guntung Besar.
“Kami berharap, kedepannya, program seperti ini bisa semakin diperluas dan memberikan dampak yang lebih besar untuk Kabupaten Tanah Laut.”
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut, yang menyediakan bibit tanaman pohon dalam Gerakan Tanam dan Asuh Pohon, melalui Kasi Perlindungan Hutan, Agus Suparno, menyatakan bahwa program penanaman pohon di Desa Guntung Besar ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat perlindungan hutan.
“Keberhasilan tanaman yang mencapai 95% menunjukkan potensi besar program ini. Namun, tantangan cuaca ekstrim harus menjadi perhatian kita bersama untuk mencari solusi yang lebih baik, seperti pemilihan bibit yang lebih tahan terhadap cuaca panas dan teknik penanaman yang lebih efektif.” beber Agus.
Gerakan Tanam dan Asuh Pohon ini menjadi bukti nyata dari upaya bersama dalam menjaga kelestarian alam dan menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi perubahan iklim melalui program-program yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan. (Ymd)