UNDAS.ID, Samarinda – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Lembaga Pelatihan Vokasi Swasta Indonesia (Forlat Vokasi) Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Jabbar, menyoroti dinamika Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kaltim yang mengalami pasang surut. Usai pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD Forlat Vokasi Kaltim beberapa waktu lalu, ia mengungkapkan bahwa ada LPK yang eksis dan berkembang, namun ada pula yang mengalami mati suri.
Menurut Abdul Jabbar, faktor utama yang membuat LPK tetap berjalan adalah adanya kerja sama dengan pemerintah. Sementara itu, LPK yang mati suri umumnya disebabkan oleh kurangnya kreativitas dari pimpinan lembaga tersebut. “Kadang, kursus yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan di daerahnya. Seharusnya, sebelum membuka pelatihan, LPK melihat kebutuhan masyarakat setempat. Misalnya, di Balikpapan dan Samarinda, bidang pelatihan yang paling dibutuhkan tentu berbeda,” ujarnya.
Strategi Agar LPK Tetap Eksis
Abdul Jabbar menekankan bahwa LPK harus mampu beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar agar bisa bertahan. Salah satu solusinya adalah menawarkan program pelatihan yang relevan dengan permintaan di daerah masing-masing. “Jika sebuah LPK hanya menyediakan kursus komputer padahal di daerah itu tidak banyak peminatnya, tentu sulit berkembang. Harus ada diversifikasi program agar menarik lebih banyak peserta,” jelasnya.
Selain itu, kerja sama dengan pemerintah juga menjadi faktor penting dalam menjaga keberlangsungan LPK. Ia mencontohkan program Probebaya di Samarinda yang telah bermitra dengan LPK dalam pelatihan keterampilan bagi masyarakat. “Adanya program-program pemerintah seperti ini bisa menjadi peluang bagi LPK untuk tetap berjalan dan berkontribusi dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja di daerah,” tambahnya.
Harapan untuk Masa Depan LPK di Kaltim
Dengan adanya Forlat Vokasi, Abdul Jabbar berharap seluruh LPK di Kalimantan Timur dapat lebih aktif dalam menyesuaikan programnya dengan kebutuhan lokal serta membangun kemitraan yang lebih luas. “Kami akan terus membantu dan membimbing LPK agar tidak hanya sekadar berdiri, tetapi benar-benar mampu mencetak tenaga kerja yang siap bersaing,” tuturnya. (Red)