UNDAS.ID, Tanah Laut – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Nayaka Foundation bersama Pokdarwis, Kelompok Tani Hutan (KTH) Sakatalu, aparat desa Sungai Bakar, SKW I Pelaihari BKSDA Kalimantan Selatan, KPH Tanah Laut, serta karyawan dan karyawati DPRKPLH Kabupaten Tanah Laut, menggelar aksi bersih sungai dan penanaman pohon di Lembah Bajuin. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Lembah Bajuin, yang terletak sekitar 10 km dari Kota Pelaihari, merupakan destinasi wisata alam yang semakin populer. Keindahan alamnya yang masih asri menjadikannya lokasi favorit bagi para pecinta alam untuk berkemah dan menikmati wisata air. Namun, keberadaan sampah di beberapa titik menunjukkan bahwa kesadaran pengunjung terhadap kebersihan lingkungan masih perlu ditingkatkan.
Edukasi dan Aksi Nyata untuk Lingkungan
Menurut Yamadipati, Head Project Operation Nayaka Foundation, kegiatan ini tidak hanya sekadar membersihkan sampah, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). “Kami ingin masyarakat lebih memahami bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Yamadipati.
Selain aksi bersih-bersih, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang disampaikan oleh DPRKPLH Kabupaten Tanah Laut. Masyarakat diperkenalkan dengan konsep TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) serta manfaat dari bank sampah dalam mengurangi limbah domestik.
Adi Rahmani, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan, menegaskan pentingnya kesinambungan aksi ini. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas seremoni tahunan, tetapi benar-benar memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya.
Gerakan Revolusi Hijau Melalui Penanaman Pohon
Selain membersihkan lingkungan, peserta aksi juga menanam pohon peneduh di sepanjang jalur Lembah Bajuin. Bibit pohon yang digunakan disiapkan oleh UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut.
“Penanaman pohon ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Gerakan Revolusi Hijau, yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem dan meningkatkan ketahanan lingkungan,” jelas Agus Suparno, Kasi Perlindungan Hutan KPH Tanah Laut.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
Dukungan terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak, termasuk aparatur desa dan masyarakat setempat. Didiyani, salah satu aparatur desa yang turut serta, mengapresiasi inisiatif kolaboratif lintas instansi ini. “Dengan bekerja sama, kita bisa mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang,” ujarnya penuh harap.
Nayaka Foundation berharap aksi ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas, terutama bagi wisatawan yang datang ke Lembah Bajuin. Kesadaran dan kepedulian terhadap kebersihan alam menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian lingkungan agar tetap indah dan lestari. (Red)