Mei16 , 2025

    IKN, Bahri Ingatkan Daya Saing Pemuda

    Related

    Jumbo Salip Agak Laen, Kini Targetkan Rekor Film Indonesia Terlaris!

    UNDAS.ID, Hiburan - Film animasi Jumbo mencetak sejarah baru!...

    Achmad Junaidi, Si Lamak Jadi Semangat Baru Perfilman Kaltim

    UNDAS.ID, Samarinda – Film lokal Kalimantan Timur berjudul Si...

    Synergy Youth Squad Jadi Wadah Bakat Digital Siswa di Kaltim

    UNDAS.ID, Samarinda – Komitmen dalam mendukung pengembangan Environmental, Social,...

    Share

    UNDAS, SAMARINDA – Kabid Pemberdayaan Pemuda, Dispora Kaltim, Bahri, mengajak para pemuda untuk aktif berpartisipasi dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan Dispora Kaltim. Langkah itu diambil sebagai respons terhadap arus masuknya SDM dan investasi ke IKN yang akan menciptakan tantangan sekaligus peluang baru bagi generasi muda di Kaltim.

    Banner Dispora Kaltim (1)

    Dia menekankan pentingnya pelatihan tersebut sebagai sarana guna meningkatkan keterampilan dan daya saing pemuda. “Ini kesempatan pemuda untuk mandiri. Lulus SMA atau kuliah nantinya bisa membiayai hidup mereka sendiri. Hadirnya IKN akan persaingan hidup akan lebih ketat,” ujarnya.

    Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan Dispora Kaltim, ungkap Bahri, mencakup berbagai bidang. Mulai dari tata rias kecantikan, tata busana, kayu atau mebel, dan barbershop. “Semua dirancang untuk mempersiapkan pemuda dalam menghadapi tantangan di dunia kerja dan kewirausahaan,” ucapnya.

    Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menciptakan pemuda yang siap bersaing di era yang semakin dinamis. Namun, Bahri mengingatkan, kehadiran IKN membawa potensi lapangan kerja yang luas, sehingga pemuda perlu mengambil langkah proaktif untuk memanfaatkan peluang tersebut. Melalui pelatihan-pelatihan itu, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya siap beradaptasi, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan daerah.

    “Saya berharap mereka benar-benar menyimak di setiap pelatihan itu. Semua sama, apabila tekun akan berbuah baik. Apapun yang diajarkan oleh narasumber dipahami. Mereka harus bersaing, otak itu sama saja, bedanya hanya diasah atau tidaknya,” tutup Bahri. (tim/adv)

    Facebook Comments Box
    spot_img