UNDAS.ID – Kopi Liberika Sendoyan, kopi khas Kalimantan Barat, kini tengah bangkit kembali setelah sempat meredup. Kopi ini digemari karena rendah kafein dan aman bagi lambung, serta memiliki rasa unik dengan sentuhan buah-buahan.
Dulunya kopi jenis ini pernah jaya di era 2000-an, namun sempat tergantikan oleh lada dan sawit. Kini, para petani di Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kembali membudidayakan kopi ini melalui program Gerakan Tanam Kopi Liberika Sendoyan.
Gerakan Tanam Kopi Liberika Sendoyan diadakan dengan tujuan diantaranya meningkatkan kesejahteraan petani, mengembalikan kejayaan kopi Liberika Sendoyan, memenuhi kebutuhan kopi lokal dan melestarikan budaya ngopi di Kalimantan Barat.
Seorang petani bernama Budi, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Batu Layar Sejahtera, Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Bersama petani binaannya, Budi pun menggencarkan program Gerakan Tanam Kopi Liberikan Sendoyan pada pertengahan Juni 2023 lalu, seperti dikutip dari Antara.
Menurut Budi sejak dulu budaya ngopi di Kabupaten Sambas bahkan Kalimantan Barat serta Nusantara tidak terlepas dari kata kopi atau ngopi. Pada sisi lainnya pemenuhan kebutuhan lokal akan kopi di daerah masih minim dan sebagian besar penduduknya membeli kopi dari luar. Artinya, gerakan tanam kopi bisa menjadi solusi untuk kemandirian pemenuhan kebutuhan kopi lokal menjadi terpenuhi.
“Di sini, budaya ngopi itu masih kental. Setiap hari warga ngopi, baik pagi, siang, atau malam hari,” ujar Budi.
- Tumbuh di tanah gambut
- Memiliki rasa unik dengan sentuhan buah-buahan
- Rendah kafein dan aman bagi lambung
- Jenis kopi langka dan unik
Kopi jenis ini memiliki potensi besar untuk menjadi komoditas unggulan Kalimantan Barat. Dengan dukungan pemerintah, edukasi, dan pemasaran yang baik, kopi ini dapat bersaing di pasar nasional dan internasional. Selain itu dengan kerja sama semua pihak, kopi ini dapat menjadi kebanggaan Kalimantan Barat dan Indonesia.